Rabu, 25 Juli 2012

Deteksi-Convention 2k12, Sebuah Perjuangan Untuk Melawan Rasa Galau

Mungkin udah pernah aku bahas di post sebelum-sebelumnya, bahwa aku pernah ikut sebuah lomba jurnalis cilik, yang diselenggarakan oleh sebuah koran ternama.
Buka-bukaan aja, ah biar enggak repot.


Aku adalah salah satu peserta gagal  Det-Con Journalist Blog Competition 2k11, yang diselenggarakan mulai dari tanggal 11 November 2011 sampai tanggal 20 November 2011 (11-11-2011 sampai 20-11-2011)
Sedikit flashback, dulu pas awal-awal kepilih untuk masuk Det-Con, berkat rekomendasi dari temenku, Monica Dimitri ke suster kepala sekolah. (Aku enggak pake inisial, soalnya dia yang berjasa banget masukin aku ke konvensi anak muda terbesar ini. Enggak kebayang, deh gimana rasa terima kasihku sama dia.)
Awalnya, aku masih enggak yakin-yakin amat bisa ikut ke kompetisi ini. Pasalnya, aku saat itu ngerasa kalau spesialisasi aku di puisi, bukan di berita. Nilai jurnalistikku di sekolah juga masih masuk rata-rata di satu kelas. Apalagi kenyataan bahwa aku bukanlah orang yang banyak cuap-cuap. Rasanya, sesuatu aja kalo ada jurnalis enggak men-cuap cuapkan. (cielah)
Waktu itu, aku juga sempet ngotot pengen ikut mading. Tapi apa daya, lah.
Lagipula, waktu itu aku juga tanya ke guru bahasa Indonesia ku “Bu, gimana kalau misalnya saya enggak dibolehin ikut sama orang tua?” Guruku itu dengan tampang memelas menjawab, “Ya, jangan, lah. Kalau bukan kamu, siapa lagi..”
Disini aku juga tahu, bahwa aku adalah satu-satunya jalan keluar dan jalan terang bagi guru-guru.
Ya, apa daya.

Tapi, semua rasa agak ‘terpaksa’ itu hilang pas aku mulai daftar ulang di tempat lomba. Aku amazed banget sama semua yang ada di tempat itu. Konsepnya, beneran buat anak muda.
Aku ngerasa bodoh banget mau nolak kesempatan emas itu pada awalnya.
Untung Tuhan sudah menunjukkan bahwa aku salah.

Dan, belajar dari pengalaman itu, hal yang aku dapet adalah, jadi seorang jurnalis itu harus siap fisik dan mental. Badan enggak boleh sakit-sakitan, soalnya bisa aja tugas nyari berita sampe seharian. Dan siap mental juga, kalau misalnya enggak dapet berita, atau mendapat respon negatif dari narasumber.

Waktu itu, aku sakit-sakitan. Panas, dingin, maag kambuh dan penyakit ‘sesuatu’ lainnya. Tapi, karena ini adalah tugas dari sekolah, juga kewajiban, mau enggak mau harus tetep maju. Ah, betapa kangennya aku sama det-con, walaupun enggak menang.

Aku dan temen-temen satu 'profesi' di Det-con 2k11, guess where I am? ;)
Tahun ini, kabar penggalauan muncul. Ternyata pendaftaran untuk Det-con udah dibuka mulai dari bulan Agustus nanti. Betapa galaunya enggak bisa ikut. -___-

Yah, mungkin saya sudahi saja curhatan enggak mutu dan less information kayak gini. Semoga readers enggak bosen aja, ya baca curcol memalukan lainnya.. See ya next post!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar