Selasa, 07 Agustus 2012

Another Side Job For Busy Student


Jurnalis dan pelajar. Dua pekerjaan yang beda sekaligus menguras tenaga. Bedanya, cuma dari cara kita ngeliat aja. Kalau jadi jurnalis, kita enggak banyak belajar teori dan langsung praktek. Nanya macem-macem ke orang banyak – termasuk pertanyaan-pertanyaan yang nyeleneh – udah jadi makanan sehari-hari para jurnalis. Asal ceplos, tapi berbobot. Itu yang dibutuhin.


Beda lagi sama pelajar.
Pelajar, tau sendiri lah, ya. Kebalikan 180 derajat dari jurnalis. Banyak teori, praktek enggak langsung. Kalau nanya, harus tahu tempat dan bahan yang ditanyain. Kalau misalnya nanyain soal game ke guru, bisa jadi pingsan di tempat gara-gara diceramahin guru bermenit-menit.
Sialnya, dua kerjaan super itu akan aku hadapi. Entah beberapa bulan lagi.
Walaupun bukan kali pertama juga kerja dua-duanya sekaligus, tetep aja itu berat, man. Kalau dulu, aku enggak kepikiran banget masalah ketinggalan pelajaran, malahan pengen minggat aja dari kelas. Tapi kalau sekarang, karena faktor usia dan ujian killer setiap pelajar akan diadakan tahun depan, mau enggak mau aku harus mikir dua kali.
Hari ini, aku ditawari untuk jadi jurnalis sekolah lagi.
Setelah event DetEksi Convention 2k11, tahun ini rencananya aku mau diikutin ke event DetEksi lainnya. Bedanya ini lebih spesifik ke bagian basket.
Ya, aku mau ditugasin ke medan perang yang lebih perang lagi daripada sebelumnya, jurnalis DBL.
Kalau Det-con diadain di mall, DBL diadain di DBL arena. Sebelas duabelas.
Secara finansial, kalau dari sekolah, ke DBL arena, lebih ekonomis dibandingkan ke mall. Seenggaknya sekolah juga enggak perlu keluar dana banyak untuk biaya dua orang. Tapi secara rasional, di DBL arena juga enggak gampang. Gak bisa buat jalan-jalan.
Untungnya, orang tuaku juga ngerti banget sama side job ku ini. Namanya aja 2 kali dalam 3 tahun. Gak papa lah, ya. Nambah pengalaman.
Kalau kata mama, “Lah, ya gak papa. Toh kamu juga suka, kan?”
Ya, I love my side job. Apalagi pas bagian gratisannya. Suka banget.
Gimana enggak?
Pas masih bagian dari jurnalis sekolah aja, udah banyak keuntungan. Contohnya aja pas Det-Con tahun lalu. Bisa nonton konser Geisha dan RAN live, tanpa bayar. Itu keren..
Belum lagi pas bagian dibayarinnya. Otakku yang serba hemat nan pelit ini enggak bisa nolak pas dibayarin makanan sama sekolah.
Kalau untuk jurnalis DBL, aku yakin bakal gratisan nonton pertandingan DBL. Belum ngeceng cowoknya. *dilempar sandal orang sekampung*
Sekian curcol enggak penting saya. Saya harap, kalian semua bisa punya pandangan yang berbeda tentang jurnalis. Jadi jurnalis itu keren, kawan. Cuma yang membedakan hanyalah usaha kita.
Biar enggak banyak kata-kata enggak penting, aku cuma mau bilang satu target. Targetku adalah SUKSES di jurnalis DBL tahun ini. Doakan, ya kawans! \m/
Salam olalala~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar