“I can feel it in my belly.” – North, Rise
of Guardians
Sayang
banget kalau di negara semacam Indonesia ini (baca: negara tropis) nggak ada
yang namanya ‘salju’. Semacam kekurangan juga kelebihan, sih sebenernya.
Kalau
dipikir-pikir untungnya, ya.. Bisa mandi sinar matahari setiap hari. Bisa
keluar keringet dalam arti mengurangi kalori dalam tubuh. Bisa juga bikin
coklat kulit, yang katanya orang bule itu semakin tanned kita, maka kita akan semakin seksi. Okesip.
Di
negara-negara yang bersalju seperti ini, suhunya bisa mencapai 0 derajat,
bahkan sampai minus sekian derajat. Ngeri.
Untuk
sekarang, yang namanya snowflakes itu,
secara pribadi cuma bisa aku nikmati di.. internet. Iya internet. Sampe
sekarang nyadar banget kalau snowflakes itu
cantik.
Ditambah
dengan kenyataan aku nonton the Rise of Guardians hari ini.
...
Tapi
beneran, ini keren. Ya, aku tahu kalau aku ketinggalan jaman banget baru nonton
sekarang, tapi mau gimana lagi? Rencana buat nonton di bioskop kebanyakan
selalu gagal. Catat G-A-G-A-L kalau aku yang ngusulin. Entah karena lagi enggak
mujur, atau karena semuanya abu-abu kalau aku yang jadi panitia nonton bioskop.
Oke. Kembali
ke Rise of Guardians.
Aku jatuh
cinta banget sama karakter Jack Frost disini. Walaupun, sih kebanyakan karakter
Jack Frost di fairytale barat itu
rada creepy gimana gitu, tapi Dream
Works berhasil banget bikin imejnya 180 derajat berbeda. Jadi seorang teenager ganteng yang have fun, dan punya sisi guardian dalam dirinya.
Grr..
Ditambah lagi yang ngisi suara itu bikin ngeh. Suaranya nggak terlalu berat,
tapi keliatan dewasa. Walaupun sebenernya, digambar animasinya sendiri lebih
kayak teenager. Tapi oke, lah. Suaranya cukup ngangenin.
Diambil dari
satu ide yang sederhana: kepercayaan. Dimana Santa Claus (nama kerennya North),
tooth fairy, sand man (penyebar mimpi
indah), serta kelinci paskah itu ada karena kepercayaan anak-anak kecil. Mereka
bertugas seperti yang semestinya, lalu menjaga kebahagiaan anak dengan tugas
mereka itu. Santa dengan tugas membagikan kado saat natal, tooth fairy yang mengambil gigi di bawah bantal, sand man dengan mimpi indahnya, serta
kelinci paskah dengan telurnya.
Mereka
berempat disebut the Guardians. Penjaga. Dalam hal ini, penjaga kepercayaan
serta kebahagiaan anak-anak. Mereka dipilih oleh seorang yang mereka sebut
sebagai man on the moon (or man in the moon? Something like that.)
Mereka punya
sebuah globe ekstra besar untuk memonitor kepercayaan anak-anak pada mereka. Tiba-tiba,
sesosok bayangan muncul menyelimuti globe itu, dan para guardians sadar bahwa
lawan mereka mulai bangkit.
Jack Frost
sendiri sebenarnya dianggap sebagai ungkapan. Itu sebabnya dia tidak terlihat
di mata anak-anak. Tapi Jack Frost selalu menemukan cara untuk berinteraksi dan
membuat anak-anak senang saat musim salju. Ciri khasnya tetep, lapisan salju
yang nempel di kaca jendela.
Tak
disangka, Jack Frost yang cenderung bebas dan nakal di mata para guardian itu,
akhirnya akan bergabung menjadi salah satu diantara mereka.
Ups. Udah.
Nggak mau cerita lebih banyak lagi.
Mau tahu
lebih banyak? Tonton aja DVD nya sendiri. Dijamin bakal larut setengah mati.
Dengan efek visual yang keren dari Dream Works, kamu pasti bakal masuk dalam
dunianya Jack Frost.
For me, ini
film 4 dari 5 bintang yang ada. Apa kamu setuju?
Yang paling
aku ingat adalah, ketika di scene terakhir
Jack Frost bilang, “If the moon talks to
you, you’ve got to believe it.” Sambil ngelempar snowflakes dari tangannya yang biasanya bikin ceria.
Ah.. Jack
Frost. Sayang sekali kamu cuma gambaran animasi semata. Aku beneran pengen snowflakes nya.
Btw.. Apa cuma
aku yang jatuh cinta sama Jack Frost versi Dream Works ini? Ganteng.. :3 Bisa
aja, deh Dream Works ini bikin magnet utamanya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar