Dan Aku Berharap Itu Terjadi Sama Aku Juga
Banyak banget orang yang mempunyai angan-angan tersendiri dalam
hidupnya. Ada orang yang suka banget sama mobil, dan dia berharap suatu saat
nanti, dia bisa punya mobil sekelas Ferrari atau Alphard. Ada juga orang yang
maniak banget sama teknologi, khususnya hape. Jadi dia berharap suatu saat
nanti dapet handphone yang ap-tu-det dari yang lainnya.
Itu semua manusiawi. Hal itu terjadi juga sama aku. Setelah sekian lama, akhirnya
tulisan semacam ini keluar juga. Rasanya kayak ngerami telur, dan sekarang udah
mulai pecah dan tumbuh jadi anak ayam. (ini apa hubungannya coba..) Terkadang. Apa yang sebenarnya orang tua larang, kadang-kadang
berlawanan banget sama keinginan kita. Enggak tau kenapa, aku tadi malem malah
mimpi yang aneh. Jadi, gini ceritanya. Ada seseorang laki-laki (jangan tanya, aku
enggak mau cerita) dia tanya “Kenapa sampe sekarang kamu enggak punya pacar?” Jleb. Di mimpiku itu aku menjawab “Yah, soalnya orang tua enggak
ngijinin.” “Tapi itu kan juga hak kita buat pacaran.” Katanya. Jleb. Jleb. Random thoughts mulai bermunculan semenjak mimpi
itu muncul. Mulai dari nginget-nginget pas kejadian pas ketemu keluarga besar
sampe ngeliat sepupu yang umurnya lebih muda udah punya pacar.
“Waduh. Anaknya sudah besar, Tante. Mau punya mantu, nih. Kamu
udah punya pacar?” Tanya salah seorang sepupu yang udah punya anak. Rasanya kayak ditusuk-tusuk pake jarum tauk, mbak. Aku sama mama cengengesan. Enggak tau deh keliatannya gimana pas
cengengesan. Paling juga keliatan kayak kuda. “Hah, belum ada yang nyantol,
gimana punya pacarnya?” Kataku pelan. Jleb. Habis gitu, pas Idul Fitri kita pergi ke rumah salah satu saudara
mama. Rumahnya agak jauh, sih di daerah pedesaan gitu ceritanya. Pas disana,
aku ngeliat banget perbedaan besar, antara aku dan sepupu yang umurnya sekitar
3 atau 2 tahun lebih muda dari pada aku. Aku duduk di teras bareng sama keluarga, sambil ngicipin jajanan
kering yang bejibun. b: Dan saat kumpul-kumpul itulah, seorang laki-laki tak
dikenal datang dan mulai salaman sama kita semua. “Oh. Ini, lho pacarnya anakku. Ayo duduk duduk, nak.” Kata tante.Man. That was truly unbelievable. “Waduh udah punya pacar, berarti mau punya mantu, nih.” Celetuk
tante yang notabene dateng bareng aku. ...... Tapi, ditengah semua kesedihan sebagai JoUl (Jomblo Gaul) atau
lebih kerennya lagi single. Aku masih
bisa berpikir dengan tenang. Kenapa kita enggak mikir kayak anak kecil aja? Anak kecil main, sesuka hati. Tanpa ngeliat gender, tanpa berharap
apapun yang lebih. Yang mereka tahu cuma teman. Kenapa kita enggak gitu?
Status, bukanlah suatu hal yang penting. Mau kita pacaran, kek. Mau kita enggak
pacaran, kek. Itu enggak ngaruh, deh perasaan. Yang penting adalah kita bisa
jadi berguna dengan orang lain. Love will come eventually.
Walaupun banyak couple yang
pamer kemesraan di twitter atau facebook, walaupun banyak couple yang sampe nongkrong gratisan di cafe, Walaupun aku kepingin
dan enggak sabar punya gebetan, tapi angan-anganku sekarang adalah masuk SMA
dengan harga yang murah. XD (gak nyambung) Sekian curcol yang enggak nyambung sama judulnya saudara-saudara.
Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar