Lupakan
masalah jadi host – pembawa acara –
di upacara sekolah. Hari ini, ada pembagian hadiah buat lomba 17 Agustusan.
Karena tangan-tangan yang perkasa (baca: tangan cewek) kelasku, kita bisa
menang lomba tarik tambang. Ya, walaupun enggak ikutan narik, aku bisa
ngedapetin banget perasaannya. Dua kali juara dalam tiga tahun, cin..
(tiba-tiba rempong - abaikan) Percaya, deh. Kalau aku yang ikut keliatannya aku
cuma bisa narik rambut, atau teriak-teriak “WOI, TARIK WOI!! AYOO!” Dan aku
yakin, itu enggak bakal ada perbedaannya sama ketua cheer. Yee semangat!
Kelasku
juga menang lomba PBB. Nah, kalau yang ini aku ikutan. Nambah list kemenangan kelas kami. Kita udah excited banget sama kadonya. Secara
kadonya besar, enggak kecil. Sepulang sekolah, kita berkerumun dalem kelas. Dan
ngebuka kadonya. Setelah dibuka..
Jeng
jeng. Inilah hadiah kami. Buku tulis. Banyak pak. Enggak ada variasi lain.
Mulai
dari kelas 7, hadiahnya selalu buku. Bagus banget. Makasih.
Lalu,
enggak tau kenapa, atas saran siapa ada yang ngusulin buat ngejual buku itu.
Buat amal, sama nambah uang kas kelas, katanya. Boleh, kan kita banyak buku di
rumah.
Beberapa
dari kami, akhirnya turun ke lapangan. Nawarin ortu murid sampe guru-guru.
Hasilnya lumayan, lo. Sempat ada salah satu orang yang bilang kita cuma nyari
sensasi. Tapi, apalah gunanya niat baik kalau enggak ada yang nyanggah, bener
kan? Kata-kata itu enggak ngebuat kita semua down.
Dari
jauh, aku ngeliat temen-temen yang lagi sibuk muterin lapangan. Seneng banget
ngeliat sisi lain mereka. Jujur, muka mereka semua keliatan lebih ‘bercahaya’
dari pada biasanya. Enggak bermaksud puitis, tapi emang keliatan beda aja.
Disini,
aku mikir, sebuah tindakan sederhana aja, bisa bikin imej kita beda. Mungkin
memang seperti inilah manusia seharusnya. Berjuang demi orang lain, melakukan
yang terbaik. Tidak saling menjatuhkan, atau menyakiti. Saling menyayangi,
tanpa celah sedikitpun. Rasa peduli selalu muncul dihati setiap manusia, tapi
enggak semua mendengarkan rasa peduli itu. Mulai dari hal sederhana kayak gini
aja bisa ngebuat aku mikir sebijak ini.
Baguslah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar