Keterangan
tambahan: Harap baca post ini sambil
ngedengerin lagunya David Archuleta. Judulnya? Sama seperti judul post ini. Ini recommended sekali..
My Kind of Perfect by David Archuleta (Source: Google) |
Sebenernya,
perlu enggak, sih kita menerapkan ‘jalur-jalur khusus’ untuk ‘calon’ pasangan
kita? Membebani mereka enggak, sih ‘jalur-jalur’ itu?
Well,
honestly jawabanku
adalah ragu-ragu. Kenapa?
Memang kriteria-kriteria itu,
sedikit membebani ‘calon’ pacar, atau pasangan atau apalah sebutannya. Ada
beberapa kriteria yang terlalu – bahkan sangat kejam – membebani si dia.
Biasanya kriteria-kriteria seperti itu bermodel tuntutan, seperti: “Kamu kalo
mau jadi pacar aku, semir dulu rambut kamu biar kayak Super Junior!”
Ini memberatkan banget. Kita tahu
sendiri Super Junior ada 9 orang (atau 13, lebih tepatnya), dan warna rambutnya
beda-beda. Masa iya, kita tega memberikan tuntutan buat si dia kayak gini?
Bisa-bisa ketika besok kamu ketemu dia, dia dikira tukang semir rambut nyasar
atau orang salah gaul. Kasian juga, kaann..
Back to main question, Perlu enggak menerapkan kriteria untuk ‘calon’
pacar?
Kalau dibilang perlu juga perlu.
Kriteria kita, memudahkan kita untuk menemukan seseorang yang ‘srek’ sama hati
kita. Kriteria juga membantu kita menemukan orang yang bisa dibilang tepat dan
sesuai dengan sifat kita. Kriteria menunjukkan seperti apa your kind of perfect. Orang yang terkenalkah? Si nerd yang suka belajarkah? Atau orang
yang sederhana tapi down to earth?
Itu semua tergantung cara pandang kamu terhadap sifat-sifat mereka.
Next question, tapi gimana kalau kita suka sama orang yang
enggak sesuai sama kind of perfect kita?
Kalau ini, ada dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama, mungkin dia memang jago. (eh) Kemungkinan kedua, ada
sesuatu di dalam diri dia – kamu sadar atau enggak – yang belum sempet masuk
dalam kriteria kamu. Tapi masuk atau enggak ke kriteria, kalau masalah hati
masih enggak bisa diotak-atik. Percaya aja, deh sama kata hati kamu. Enggak
usah terlalu stick sama pendirian
kamu tentang kind of perfect. Seperti
kata bang @Poconggg: Break the rules, and
follow your heart.
Hmm?
Gimana kriteriaku?
Well,
hal
yang utama adalah aku suka sama orang yang care.
Enggak tau kenapa, orang yang care sama
orang itu selalu punya charm nya
tersendiri. Dan biasanya, orang yang care
itu selalu tahu how to treat a woman.
Bisa-bisa jadi romantis disaat-saat yang kita inginkan. Bener enggak?
Kedua, a friendly one. Gak usah ditanya lagi kenapa. Orang yang
bersahabat, selalu berhasil ngebuat aku nyaman. Dan aku yakin, semua orang juga
kayak gitu. Orang mana yang enggak mau sama orang bersahabat?
Ketiga, a sweet joker. Hehehe.. Aku suka banget sama orang yang ngelawak.
Bikin suasana enggak garing. It could be
nice, if we talk and laugh together.
Keempat, umm.. Nice face, maybe?
Dan yang kelima adalaahh.. *bunyi
biola mengalun dari kejauhan*
Ordinary
outside, and extraordinary indide. (jiah)
Gak peduli gimana phisical look nya, yang penting dia
menarik dalam sisi sifat dan behaviour serta
attidute nya.
Sebenernya masih banyak lagi
kriterianya dan semua kriteria-kriteria itu mungkin kedengeran susah banget dan
kayak prince charming. Tapi berharap
juga enggak salah, kan? Hehehe..
Prince
charming,
memang enggak ada di dunia nyata. Tapi aku, mau minjem kata-katanya David
Archuleta:
“I’ll keep searching for my kind of perfect..”
- David Archuleta, My Kind of Perfect
Tidak ada komentar:
Posting Komentar