Buka-bukaan aja, ah biar enggak
repot.
Aku adalah salah satu peserta gagal
Det-Con Journalist Blog Competition
2k11, yang diselenggarakan mulai dari tanggal 11 November 2011 sampai tanggal
20 November 2011 (11-11-2011 sampai 20-11-2011)
Sedikit flashback, dulu pas awal-awal kepilih untuk masuk Det-Con, berkat
rekomendasi dari temenku, Monica Dimitri ke suster kepala sekolah. (Aku enggak
pake inisial, soalnya dia yang berjasa banget masukin aku ke konvensi anak muda
terbesar ini. Enggak kebayang, deh gimana rasa terima kasihku sama dia.)
Awalnya, aku masih enggak
yakin-yakin amat bisa ikut ke kompetisi ini. Pasalnya, aku saat itu ngerasa
kalau spesialisasi aku di puisi, bukan di berita. Nilai jurnalistikku di
sekolah juga masih masuk rata-rata di satu kelas. Apalagi kenyataan bahwa aku
bukanlah orang yang banyak cuap-cuap. Rasanya, sesuatu aja kalo ada jurnalis
enggak men-cuap cuapkan. (cielah)
Waktu itu, aku juga sempet ngotot
pengen ikut mading. Tapi apa daya, lah.
Lagipula, waktu itu aku juga tanya
ke guru bahasa Indonesia ku “Bu, gimana kalau misalnya saya enggak dibolehin
ikut sama orang tua?” Guruku itu dengan tampang memelas menjawab, “Ya, jangan,
lah. Kalau bukan kamu, siapa lagi..”
Disini aku juga tahu, bahwa aku
adalah satu-satunya jalan keluar dan jalan terang bagi guru-guru.
Ya, apa daya.
Tapi, semua rasa agak ‘terpaksa’ itu
hilang pas aku mulai daftar ulang di tempat lomba. Aku amazed banget sama semua yang ada di tempat itu. Konsepnya, beneran
buat anak muda.
Aku ngerasa bodoh banget mau nolak
kesempatan emas itu pada awalnya.
Untung Tuhan sudah menunjukkan bahwa
aku salah.
Dan, belajar dari pengalaman itu,
hal yang aku dapet adalah, jadi seorang jurnalis itu harus siap fisik dan
mental. Badan enggak boleh sakit-sakitan, soalnya bisa aja tugas nyari berita
sampe seharian. Dan siap mental juga, kalau misalnya enggak dapet berita, atau
mendapat respon negatif dari narasumber.
Waktu itu, aku sakit-sakitan. Panas,
dingin, maag kambuh dan penyakit ‘sesuatu’ lainnya. Tapi, karena ini adalah
tugas dari sekolah, juga kewajiban, mau enggak mau harus tetep maju. Ah, betapa
kangennya aku sama det-con, walaupun enggak menang.
Aku dan temen-temen satu 'profesi' di Det-con 2k11, guess where I am? ;) |
Yah, mungkin saya sudahi saja
curhatan enggak mutu dan less information
kayak gini. Semoga readers enggak
bosen aja, ya baca curcol memalukan lainnya.. See ya next post!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar